MITOS SEPUTAR COKLAT

BANYAK MAKAN COKLAT BIKIN JERAWAT MUNCUL

Mungkin ini salah satu tentang coklat yang sering kamu denger, tapi benar gak sih begitu? Ternyata ini sama sekali enggak benar. Enggak ada penelitian yang menyatakan tentang hal ini. Mungkin pola makanmu yang kurang baik, alias banyak mengandung lemak, sehingga akhirnya timbul jerawat. Jadi bukan coklat yang salah kan!.
Jerawat di sebabkan oleh berbagai hal, misalkan hormon yang muncul saat kamu remaja (13-15 tahun), bisa juga karena pola makanmu yang kurang zinc dan banyak iodin. pertambahan hormon yang menyebabkan kelenjar mengeluarkan sebum yang mengalir kepermukaan kulit. Kalau aliran ini tersekat, sebum terkumpul lalu membentuk jerawat.
kesimpulannya nih, kalian yang remaja enggak perlu menahan diri untuk makan coklat favorit kalian! fiuh leganya..... :D

COKLAT BIKIN GEMUK?

Kalau makannya kebanyakan memang kamu bisa jadi gemuk. Tapi cuma sepotong coklat sehari apa benar bisa menambah berat badanmu? Mungkin pola makanmu yang berkalori tinggi ditambah konsumsi coklat-lah yang bikin bobotmu naik. Sebenarnya, enggak ada bahan makanan tertentu yang bisa menggemukkan. Justru yang menentukan berat badan seseorang adalah jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jadi boleh banget makan coklat, asal porsinya enggak berlebihan !.

COKLAT SEBABKAN KARIES GIGI?

Waktu sakit gigi harus pergi ke dokter gigi, mungkin kamu akan menuduh coklat sebagai penyebab kamu sakit gigi. Eit, jangan buru-buru nuduh donk, solanya kerusakan gigi bisa sebabkan oleh faktor, misalnya lapisan email terkikis oleh karbohidrat sisa makan yang menempel di gigi. Makanya, biar gigimu enggak rusak, jaga selalu kebersihan gigi dengan cara berkumur dan menyikat gigi secara teratur. Jangan menyalahkan coklat donk ah

11 JULI 2006

Ada apa ya dengan tanggal itu?, ah bukan hari yang teramat istimewa kok. kebetulan saja pada hari itu ada temanku berkunjung ke rumah. Kudengar suara salam dari luar, "Assalamu'alaikum", langsung kujawab, "Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, silakan masuk mb" (deuh sopan banget :D ). E eh ketika memasuki rumah temanku itu langsung cerita dengan semangat 45' (ups sekarang dah tahun 2006 lho ) bahwasanya temanku ini baru saja menemani sepupunya untuk berta'aruf dengan seorang ikhwan (wuih seru nih ceritanya). Lantas aku tanya pada temanku itu, "bagaimana dengan ikhwannya mb?". Lalu temanku menjawab dengan sangat antusiasnya," wuih ammah.....ikhwannya sempurna banget, tinggi 170-an cm, cakep, putih, maisyahnya sudah mapan, beliau pns di jakarta, pendidikannya s2, insya-Allah ikhwan yang shalih, beliau juga seorang aktivis". setelah mendengarkan penuturan temanku, langsung aku berfikir, secara kasat mata "subhanallah kok ikhwannya sempurna banget ya" (ehm... ngiri tuh). Sepertinya kriterianya idealis banget. Beruntung sekali akhwat yang mendapatkannnya. Semoga pernikahan mereka kelak mendapatkan barakah Allah, Allahumma amin.
Lantas apa dialog dengan temanku berakhir sampai disitu saja?, tentu saja tidak. Dia berkata, "amah.. pengen deh dapet suami kelak seperti itu". lalu aku pun menjawab ,"iya mb insyaAllah, semoga saja ". Wajar saja kalau kami berdua berfikir seperti itu. Salah satu diantara fitrah - fitrah manusia adalah kecintaan dan kerinduan akan kesempurnaan. Kalau boleh saya boleh meminjam istilah salah satu sahabatku "siapa sih yang ga seneng kalau di kasih barang bagus" (kok manusia disamain dengan barang yah).
Tapi ingatlah, tuntutan psikis yang tinggi menjadikan apa yang dipandang selalu kurang. Kalau kita memakai kacamata gelap, matahari yang terangpun akan keliahatan redup.
yuuk kita tetap berpegang pada hadist Rasulullah dalam memilih pendamping hidup lebih di utamakan karena agamanya.. Mudah - mudahan Allah meluruskan niat kita, amin.

Ya Rabbi....
Dintara dua jari-Mu hatiku berada
Engkau yang maha membolak balik hati
Maka tetapkanlah hatiku pada agama-Mu
Semoga aku mencintai
orang yang mencintai-Mu
Allahumma amin...