BRAIN GYM

Anda mengalami masalah dengan konsentrasi, daya ingat atau problema lain yang berkaitan dengan performa otak? cobalah mengatasinya dengan brain gym atau senam otak. Gerakannya sederhana namun bisa memaksimalkan aset berharga itu.

Brain gym adalah program pelatihan yang dikembangkan oleh prof. paul E.Dennison,PhD dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970. Awalnya program ini dirancang untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan orang dewasa. Dasar pemikirannya ,belajar adalah kegiatan alami dan menyenangkan yang dilakukan sepanjang hidup. Kesulitan belajar biasanya berasal dari ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi tugas baru.

Berikut enam gerakan dasar senam otak untuk Anda latih kapan dan dimana saja dikutip dari Brain Gym, Paul E. Dennison PhD, Gail E. Dennison, penerbit PT. Grasindo

1. Gerakan silang
Cara : Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping, atau belakang. agar lebih ceria Anda bisa menyelaraskan gerakan dengan irama musik.
Manfaat : merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan bagian yang menggunakan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

2. Olengan pinggul
Cara : Duduk di lantai. Posisi tangan ke belakang, menumpu ke lantai dengan siku di tekuk. Angkat kaki sedikit lalu oleng-olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat ke kiri dan ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.

3. Pengisi energi
Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi di letakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas, rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk, dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
Manfaat: mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stress, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.

4. Menguap berenergi
Cara : Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot tersebut.
Manfaat : Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efesien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.

5. Luncuran gravitasi
Cara : Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan lengan ke depan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti.
Manfaat : Mengaktifkan otak rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.

6. Tombol imbang
Cara : Sentuhkan dua jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya lagi menyentuh pusar selama kurang lebih 30 menit.

Sumber : Sriwijaya Post

RAMADHAN

Ramadhan merupakan sebuah kata mabni pada fathah, yang harus dibaca ramadhana, bukan ramadhanu atau ramadhani. Kata ramadhan berasal dari kata al-ramdhu yang artinya saat matahari terik sekali. Ramadhan artinya membakar sesuatu.

Pada waktu pengalihan nama-nama bulan, ramadhan jatuh pada musim panas maka disebutlah ramadhan, musim yang sangat panas. Walaupun ramadhan jatuh pada musim dingin, tetap saja disebut Ramadhan.Dalam sebuah hadis ada riwayat yang menyebutkan bahwa ia disebut ramadhan kerena bulan ini membakar dosa-dosa kita.

Dipilihnya bulan Ramadhan ini adalah karena bulan ramadhan adalah bulan yang paling mulia. Pada bulan inilah Al-Qur'an di turunkan. Hal ini mempunyai implikasi hukum, yaitu bahwa kita bisa memperingati peristiwa - peristiwa besar dalam sejarah dengan berpuasa. Karena itu kita dianjurkan berpuasa pada hari lahir Rasulullah SAW.

Hari-hari penting boleh kita peringati dengan berpuasa. Kalau hari-hari kita mempunyai hari-hari yang kita anggap sebagai hari yang penting, maka kita boleh berpuasa pada hari itu sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT. Itu boleh dilakukan, sebagaimana bulan ramadhan di pilih karena di bulan itu diturunkan Al-qur'an.

Puasa merupakan madrasah ruhaniah. Kalau ada madrasah untuk mendidik intelek kita, maka ada pula puasa yang mendidik ruhani dan ketakwaan kita. Mengapa puasa disebut madrasah untuk melatih ketakwaan ?? Karena tanda-tanda orang yang bertakwa dilatih pada bulan puasa ini.

kepada seluruh sahabat-sabahatku saya mohon maaf lahir dan batin atas segala kekhilafan yang telah terjadi. mari kita sambut Ramdahan dengan penuh rasa keihlasan dan syukur pada Allah SWT. semoga ramadahan tahun ini kita semua mendapatkan keberkahan, kenikmatan dan keridhoan Allah SWT, Allahumma amin.

Saatnya untuk Bersyukur


Suatu ketika dalam tayangan berita di stasiun televisi swasta, tergambar adanya sebuah keluarga yang hidup dalam serba kekurangan. Keluarga tersebut terdiri dari orang tua dan lima orang anak. Setiap malam hanya dengan beralaskan selembar tikar atau kertas Koran, berselimutkan kain sarung kumal dan beratapkan langit, mereka bisa tertidur dengan pulasnya di sebuah stasiun kereta api di Jakarta. Terkadang salah satu dari anak-anak mereka terkena flu ataupun demam.

Di siang hari sang Ayah bekerja dengan menjual koran dan si ibu mengurus anak-anak yang belum sekolah. Dua orang anak mereka masih sekolah meskipun sering sekali tidak mampu membayar uang sekolahnya. Sedangkan anak yang paling besar membantu keluarganya dengan menjadi penyemir sepatu di stasiun tersebut.

Faktor ekonomilah yang menjadi penyebab sehingga mereka menjadi seperti itu. Sang ayah adalah mantan sopir di sebuah perusahaan swasta yang kemudian terkena PHK massal. Setelah di PHK, keluarga itu tidak mampu lagi membayar kontrakan yang selama ini dihuninya. Mereka mencoba tetap tegar menghadapi hidupnya walaupun hidup dengan serba kekurangan.

Coba bayangkan seandainya kita mengalami hal yang serupa. Mungkin kita akan cepat putus asa, mungkin akan menyerah dengan keadaan tersebut, atau bahkan bisa saja sampai mengakhiri hidup kita karena rasa putus asa yang tak tertahankan. Maka pelajaran terpenting yang kita dapatkan adalah inilah saatnya kita untuk bersyukur karena kita tidak pernah mengalaminya.

Sebagian besar diantara kita mungkin masih bisa berteduh dalam sebuah rumah, meskipun kecil dan masih berstatus rumah kontrakan. Dan bahkan sebagian di antara kita telah dikaruniai rezeki dari Allah SWT berupa rumah dengan segala kelengkapan dan kemewahan. Malahan ada yang kelebihan harta dengan segala macam barang elektronik dan aneka rupa kendaraan yang dimilikinya.

Satu hal yang harus menjadi perhatian kita adalah sejauh mana kita telah mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah SWT tersebut. Bila ditelusuri dalam Al-Qur'an, ayat-ayat yang memuat tentang syukur nikmat sangat banyak sekali. Satu ayat yang sangat menyentuh hati adalah Surat Ar-Rahman (55) ayat 13 dan di ulang-ulang kembali pada ayat sesudahnya yang berbunyi : "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kau dustakan?"

Manakala kita melihat pada diri kita, Allah telah mengkaruniakan berjuta-juta nikmat yang luar biasa dahsyatnya yang kita pun tidak sanggup menghitungnya. Selain nikmat-nikmat duniawi seperti yang dicontohkan di atas, coba kita renungkan bagian kecil nikmat tersebut yaitu nikmat anggota tubuh kita.

Nikmat mata yang merupakan panca indera kita untuk melihat. Berapa ribu sel yang ada pada mata kita. Bila salah satu sel saja tidak sesuai dengan posisinya maka apa yang terjadi pada mata kita, mungkin kita jadi buram ketika melihat, mungkin kita jadi melihat objek setengahnya saja, mungkin kita melihat benda dengan hanya dua macam warna saja atau bahkan mungkin saja kita tidak bisa melihat benda apapun.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mensyukuri nikmat mata ini. Kita bisa mensyukurinya minimal dengan sekuat tenaga menjauhi melihat hal-hal yang bersifat maksiat, memperbanyak membaca ayat-ayat Allah dalam Al-Qur'an, serta mempergunakan mata kita dengan membaca untuk mendapatkan ilmu yang barakah. Masih banyak usaha-usaha lain yang bisa kita lakukan untuk mensyukuri nikmat mata.

Nikmat telinga yang merupakan pancaindera kita untuk mendengar. Allah SWT menciptakan telinga manusia dengan bentuk yang sesempurna-sempurnanya. Coba bayangkan seandainya telinga kita menghadap ke atas, atau hanya satu buah saja, atau berada di tengah-tengah antara mulut dan mata. Mungkin yang terlihat pada wajah kita adalah bentuk yang tidak beraturan. Inilah salah satu bagian kecil dari kekuasaan Allah SWT.

Oleh Karena itu, kita bisa mensyukuri nikmat Allah SWT berupa telinga dengan menjauhi mendengar hal-hal yang bisa mempengaruhi suasana hati seperti mendengar aib orang lain, kata-kata kasar dan kotor, serta mendengar hal-hal yang bersifat sia-sia. Usahakanlah telinga kita untuk senantiasa mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an, mendengar ilmu serta mendengarkan nasehat kebaikan.

Nikmat mulut yang merupakan pancaindera kita untuk berbicara. Setiap pembicaraan kita pasti keluarnya dari mulut. Jadi mulut adalah corong kita dalam mengeluarkan isi hati yang ada dalam diri kita. Bila hati kita kotor, maka apa yang kita ucapkan isinya pun akan kotor dan tidak bermakna.

Bila hati kita bersih, niscaya Allah SWT menuntun lisan kita untuk mengucapkan hal-hal yang sifatnya kebaikan. Kita bisa mensyukuri nikmat mulut ini dengan selalu berdzikir kepada Allah, pergunakan mulut kita untuk mengajak orang lain berbuat kebaikan dan kebenaran, serta bahagiakan orang lain dengan perkataan-perkataan kita.

Jika dihitung dengan cermat, maka kita tidak bisa menghitung nikmat-nikmat kita yang lain dalam tubuh kita. Kita masih dikaruniai kaki, tangan, jari, kepala, otak, rambut, perut, organ dalam tubuh, dan masih banyak nikmat lainnya yang ada dalam tubuh kita. Maka satu hal yang sepatutnya kita tanamkan keyakinan dalam diri kita adalah inilah saatnya kita untuk bersyukur.

sumber :
http://kotasantri.com/

TAK ADA ALASAN "TAK BERIBADAH"

Allah menolak empat alasan manusia
yang lalai dalam melakukan ibadah
Dengan mengemukakan empat Nabi
sebagai contoh dan alasan tandingan

Seorang kaya-raya membawa alasan
Bahwa karena pengurusan kekayaannya
Telah menghalangi ia melakukan ibadah

Berfirman Allah kepadanya:
"Engkau tidak lebih dari Sulaiman
Yang tidak terhalangi oleh kekayaannya
dari beribadah kepada-Ku."

Seorang hamba sahaya membawa alasan
Bahwa karena melayani majikan
telah terhalangi ia melakukan ibadah

Berfirman Allah kepadanya:
"Engkau tidak lebih sengsara dari Yusuf
Yang di buang, dijual, dan dipenjarakan
Tetapi tidak terhalangi beribadah kepada-Ku".

Seorang fakir-miskin membawa alasan
Bahwa karena kemiskinannya
Ia tidak dapat sempurna beribadah

Allah berfirman kepadanya:
"Engkau tidak lebih miskin dari Isa
Yang memakan dedaunan, minum air hujan
Tetapi tidak terhalangi beribadah kepada-Ku".

Seorang yang sakit membawa alasan
Bahwa karena derita sakitnya
ia tidak dapat sempurna beribadah

Allah berfirman kepadanya:
"Engkau sakit tidak lebih parah dari Ayub
yang mmembusuk kulitnya, hidup sendiri terlunta
Tetapi tidak terputus ibadahnya kepada-Ku."

Maka tak ada sesuatu alasan
Berlaku di hadapan Allah
Kelak di hari kiamat

sumber : manusia-manusia cermin

HADIAH UNTUK SANG RAJA


Shalat disebut juga sebagai mi'raj ruhani.Yaitu ketika kita naik menuju Allah SWT. Mi'raj adalah sebuah perjalanan meninggalkan bumi menuju 'arsy Tuhan dan pada akhirnya menuju Allah SWT. Shalat yang diterima itu syaratnya dua. Yang pertama sah dan yang kedua khusyuk. Sah artinya sesuai dengan syariat, itu masalah ragawi, dan khusyuk adalah masalah hati. masalah sah atau tidaknya shalat itu dipelajari di dalam fiqih. Masalah khusyuk dan tidaknya shalat
kita pelajari di dalam tasawuf.

Jika seorang shalat, tetapi shalatnya tidak sah atau tidak mengikuti syari'at, maka hal itu seumpama seorang yang mempersembahkan barang yang cacat kepada rajanya. Dulu, jika seorang ingin mempersembahkan upeti kepada raja. Maka upeti yang paling besar adalah mempersembahkan seorang budak. Kita memberi hadiah seorang budak kpada sang raja. Budak belian yang kita berikan kepada raja, jika perempuan tentu harus yang paling cantik.

Ada orang yang datang memberikan hadiah kepada raja, sebagai tanda kecintaannya kepada raja. hadiahnya adalah seorang budak tetapi budak itu banyak cacatnya, kedua tangannya tidak ada misalnya. Banyak cacat di tubuhnya, atau budak itu penuh penyakit, seperti lepra misalnya. Jika hadiah seperti itu yang kita persembahkan kepada raja, maka pastilah sang raja menolaknya atau bahkan bisa membuatnya marah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, bayangkan olehmu begaimana raja akan mau menerima persembahanmu yang penuh cacat seperti itu. Itu bahkan bisa menjadi perumpamaan orang yang shalat, tetapi shalatnya tidak mengikuti syariat. Tidak sesuai dengan tuntutan dan sunnah Rasulullah SAW.

Yang kedua, mungkin ada orang yang mempersembahkan shalatnya itu seperti mempersembahkan budaknya yang paling cantik, indah tanpa cacat, tapi tidak bernyawa. seonggok bangkai kita persembahkan kepada raja, tentu raja tidak akan mau menerimanya. Shalat-shalat yang kita lakukan tanpa ruh atau tanpa nyawa itu seumpama bangkai. Astaghfirullah kita mohon ampun kepada Allah, mungkin yang paling sering kita persembahkan ke hadapan Dia adalah bangkai. Kita mengklaimnya sebagai ibadah-ibadah kita. Dan klaim kita itu nanti kita lakukan ketika kita kembali kepada Allah dalam pertemuan yang terpaksa. Akhirnya kita menyesal karena selama ini kita sering memberikan hadiah yang tidak sempurna untuk Sang Raja.Pantas kah???